Sesungguhnya Allah ta’ala tidak menciptakan makhluk-Nya untuk
perkara yang sia-sia, melainkan Ia menciptakan mereka dengan tujuan serta
hikmah yang agung yaitu guna menegakkan ibadah kepada-Nya. Allah berfirman :
وَمَا
خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُون (56)[1]
Artinya : Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk
beribadah kepada-Ku.
Dan Allah ta’ala tidak membiarkan mereka begitu saja, akan tetapi
Allah utus para rosul-Nya, Allah berfirman :
وَلَقَدْ
بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا
الطَّاغُوت (36)[2]
Artinya : Dan sungguh Kami telah kirimkan utusan kepada
setiap ummat untuk menyeru agar mereka beribadah kepada Allah dan menjauhi
thogut.
Dan Allah menjadikan Muhammad shallallahu alaihi wa
sallam sebagai penutup seluruh rasul untuk segenap ummat secara menyeluruh
tanpa terkecuali, serta dengannya pula Allah sempurnakan agama ini dan segala bentuk
kenikmatan yang Allah beri. Dengan kesemua hal tersebut, maka Allah ta’ala
memberikan keistimewaan kepada Muhammad shallallahu alaihi wa sallam yang tidak
diberikan kepada selainnya dari golongan nabi dan rasul.
Diutusnya rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa
sallam sejatinya merupakan nikmat yang sangat agung kepada ummat ini. hal ini
sebagaimana disebutkan di dalam banyak ayat, di antaranya firman Allah ta’ala :
لَقَدْ
مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ
يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ
وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (164)[3]
Artinya : Sungguh Allah telah beri kenikmatan kepada
orang-orang yang beriman ketika Ia mengutus seorang rasul(Muhammad) dari
kalangan mereka, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan
jiwa mereka, dan mengajarkan kepada mereka al-kitab dan al-hikmah. Dan
sesungguhnya sebelum kedatangan rasul itu, mereka benar-benar berada dalam
kesesatan yang nyata.