Jumat, 03 Februari 2012

Bersungguh-sungguhlah!!


Seorang muslim yang sejati adalah bentuk manusia yang memiliki sifat dan cirri-ciri khusus yang menjadikan mereka mampu untuk mengemban tugas-tugas kebaikan dan kemaslahatan, yang telah Allah subhaanahu wa ta'ala lebihkan bagi ummat ini terhadap ummat yang lainnya dengan terealisasinya tugas-tugas kebaikan tersebut, Allah ta'ala berfirman :

 كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ
 الْفَاسِقُونَ
"kalian adalah sebaik-baik ummat yang telah dikeluarkan kepada ummat manusia,karena kalian mengajak kepada kebenaran dan melarang daripada kemungkaran serta kalian beriman kepada Allah, seandainya saja orang-orang yang telah diberi kitab tersebut beriman maka hal yang demikian itu lebih baik buat mereka, maka di antara mereka ada yang beriman namun sebagian besar dari mereka termasuk orang-orang yang fasik".

Maka di antara sifat seorang muslim yang sejati adalah sifat kesungguhan/bersungguh-sungguh. Tidak hanya pada sikapnya saja,namun di dalam setiap perkataannya,perbuatannya,tingkah laku dalam kehidupannya,penampilan dhohirnya,muamalahnya dengan sesama manusia,ibadahnya dan muamalahnya bersama Allah ta'ala,terhadap diri pribadinya,dan seluruh sendi-sendi kehidupannya, maka seorang muslim sejati adalah mereka yang selalu bersungguh-sungguh mengerahkan segala potensi pribadinya.

Sifat kesungguhan seorang muslim sejati sebenarnya tidak lahir begitu saja di dalam pribadinya, namun ia adalah sebuah pancaran bekas dari pengaruh Al Quran, karena sesungguhnya Al Quran adalah kitab Allah yang benar, yang tidak ada perkataan bohong dan sia-sia di dalamnya, Allah ta'ala berfirman :

إِنَّهُ لَقَوْلٌ فَصْلٌ... وَمَا هُوَ بِالْهَزْلِ

Maka seorang muslim sejati yang paham Al Quran,akan berakhlak dengan akhlak Al Quran serta beradab dengan adab-adab Al Quran.

Sungguh tujuan diciptakannya seorang manusia adalah dengan maksud yang begitu mulia, dan setiap manusia akan bertanggung jawab atas segala perkara yang telah ia lakukan baik itu guna mewujudkan maksud diciptakannya di muka bumi ini ataupun tidak. Tiap manusia akan berdiri di hadapan Allah kelak dengan membaca segala apa yang telah ia perbuat, maka tidak ada waktu sebenarnya untuk bermain-main di dunia ini. Allah ta'ala berfirman :

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُون
"apakah kalian mengira bahwa Kami telah menciptakan kalian secara sia-sia dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan?".

Allah ta'ala juga berfirman :

 إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا
 "sesungguhnya Kami telah bebankan amanah itu kepada langit dan bumi serta gunung-gunung,namun mereka menolak untuk mengembannya. lalu kemudian datanglah manusia untuk mengemban amanah itu,sesungguhnya mereka(manusia) termasuk kedalam golongan yang dzolim dan bodoh".

Maka bersungguh-sungguh di dalam segala sisi kehidupan kita adalah merupakan perkara yang dituntut bagi setiap muslim, dan sifat ini memiliki ciri-ciri utama yang seorang muslim tidak akan bisa merasakan manfaat dari sifat kesungguhan di dalam hidupnya melainkan dengan memiliki ciri-ciri tersebut. Diantaranya adalah :


1. Ikhlas kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Sesungguhnya sikap ikhlas kepada Allah ta'ala adalah perkara pembeda yang paling utama antara seorang yang memiliki kesungguhan di dalam hidupnya dan seorang yang tidak memiliki hal tersebut. karena seorang yang tidak ikhlas kepada Allah ta'ala entah karena dia adalah seorang munafik ataupun seorang yang riya' di dalam amalnya, dan muslim yang memiliki kesungguhan di dalam hidupnya dan menjadikannya sebagai prinsip tidak akan mungkin menjadi seorang munafik ataupun menjadi riya dalam amalnya kepada Allah ta'la. Mengapa demikian? hal itu karena tujuan hidupnya adalah ridho Allah ta'ala dan balasan yang sempurnya atas amal yang ia kerjakan. Allah ta'ala berfirman :

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
"dan mereka tidak disuruh melainkan untuk hanya menyembah kepada Allah saja dengan mensucikan niat mereka serta mendirikan ibadah sholat dan menunaikan ibadah zakat, dan yang demikian itu adalah diin yang kokoh".


Sedangkan seorang munafik dan mar'iy(orang yang riya) pada hakikatnya mereka tidak memiliki prinsip hidup yang jelas,makanya kita bisa mendapati mereka terombang ambing antara kebenaran dan kebatilan...na'udzubillah min dzalik...


2. Mutaba'atu An-Nabiy
Yaitu senantiasa mengikuti jalan hidup Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, dan hal ini adalah ciri kedua dari seorang yang menjadikan kesungguhan sebagai prinsip hidupnya. Hal itu karena seorang yang benar bersungguh-sungguh di dalam segala macam amal perbuatan dan perkataanya akan senantiasa berusaha agar amalnya tersebut dapat diterima oleh Allah ta'ala,karena sebuah amalan tidak akan diterma di sisi Allah bila tidak memenuhi 2 syarat, yaitu :
a.Ikhlas kepada Allah ta'ala.
b.Mengikuti sunnah rasul shallallahu alaihi wa sallam.


Dengan 2 perkara di ataslah sebuah amalan dapat diterima, namun perlu untuk kita ketahui bahwa amalan seseorang meskipun ia lakukan dengan penuh kesungguhan namun tidak dibarengi dengan 2 perkara di atas,maka ia tetap saja akan tertolak...maka tidak akan mungkin Allah menerima amalan seorang kafir,atau seorang yang hanya mempeerturutkan hawa nafsunya, karena amal mereka meskipun lahir dari kesungguhan mereka namun ia bukanlah kesungguhan yang Allah syariatkan, Allah ta'ala berfirman :

.... قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا ...... الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
"maukah kalian Kami kabarkan tentang amal yang paling merugikan? yaitu amalan yang mereka yang sia-sia di dalam kehidupan dunia sedangkan mereka menyangka bahwa mereka telah mengerjakan perbuatan yang benar".
bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar