Kamis, 02 Februari 2012

Utusan Allah adalah panutanku

وعن أبي عبد الرحمن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: كأني انظر إلى رسول الله صلى
الله عليه وسلم يحكي نبيًا من الأنبياء، صلوات الله وسلامه عليهم، ضربه قومه فأدموه وهو يمسح
الدم عن وجهه، يقول : اللهم اغفر لقومى فإنهم لا يعلمون. متفق عليه

Dari Abu Abdur Rahman, yaitu Abdullah bin Mas'ud r.a. katanya: "Seakan-akan saya melihat kepada Rasulullah s.a.w. sedang menceriterakan tentang seorang Nabi dari sekian banyak Nabi-nabi shalawatuliah wa salamuhu 'alaihim. Beliau dipukuli oleh kaumnya, sehingga menyebabkan keluar darahnya dan Nabi tersebut mengusap darah dari wajahnya sambil mengucapkan: "Ya Allah ampunilah kaum hamba itu, sebab mereka itu memang tidak mengerti." (Muttafaq 'alaih).


Demikianlah kemuliaan para utusan Allah subhanahu wa ta'ala,mereka yang diberikan misi yang agung dan mulia tentu saja haruslah memiliki sifat  yang mulia pula. Maka tiada seorangpun dari utusan Allah, baik itu seorang nabi ataupun rasul melainkan mereka sangat menginginkan kebaikan untuk ummatnya. Mereka menginginkan agar ummatnya dapat menjadi hamba Allah ta'ala yang taat dan patuh yang dengannya mereka akan mendapatkan kenikmatan yang Allah telah janjikan serta dapat bertanggung jawab di hadapan pengadilan Allah subhanahu wa ta'ala yang Maha Adil.


Di dalam hadits di atas, nabi Muhammad menceritakan tentang sikap nabi Allah ta'ala yang didzholimi oleh kaumnya sendiri, bahkan digambarkan oleh beliau bahwa nabi tersebut sampai terluka parah dan keluar darahnya, tentunya hal ini merupakan perbuatan dosa besar bilamana seorang nabi dan utusan Allah dianiaya dan disakiti. namun nabi tersebut tidak terburu-buru untuk melihat hasil ajarannya dan dakwahnya, dan hal ini adalah salah satu sifat yang sepantasnya dimiliki oleh seorang da'i di jalan Allah ta'ala, yaitu tidak tergesa-gesa untuk merasakan hasil dakwah yang dia lakukan. Melainkan dengan kesabaran dan keyakinan bahwa Allah pasti akan mengangkat agamanya, maka nabi tersebut justru meminta kepada Allah dan mendoakan kaumnya yang dzholim itu berupa ampunan dari Allah ta'ala. subhaanallah, bila seorang nabi dari sekian banyak nabi dan utusan Allah memiliki sifat yang begitu mulia ini,lalu pertanyaannya adalah bisakah kita menggambarkan tentang sifat manusia terbaik dalam sejarah kehidupan manusia secara mutlak, yaitu nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam?.


Jawabannya tentu bisa berbilang, namun satu hal yang pasti bahwa beliau adalah sebaik-baik hamba Allah ta'ala, beliau adalah manusia yang paling bertakwa kepada Allah karena beliau adalah manusia yang paling mengenal Tuhan seluruh alam semesta ini. Maka pantaskah bagi kita, seorang makhluk Allah yang jauh dari kebaikan dan ketakwaan untuk menolak petunjuk Nabi Muhammad alaihi afdalussholaati wassalam yang telah beliau sampaikan kepada kita dalam hadits-hadits dan sunnah-sunnah beliau???,mari kita renungkan bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar