Surah Alfatihah memiliki banyak nama antara lain :
§ Al-Fatihah itu sendiri. Dinamakan Al-Fatihah karena
ia merupakan surah pembuka bagi Al-Quran dan dengan surah
Al-Fatihah juga seorang muslim
melaksanakan dan membuka shalat.
§ Ummul kitab
§ Ummul Quran
§ Al-Quran Al-Adzhim
§ Surah Al-Hamd
§ Ash-Shalah
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits qudsi
Rasulullah r , Allah Iberfirman : “Saya
membagi shalat antara saya dengan hamba-Ku menjadi dua bagian “ Dan yang dimaksud adalah surah Al-Fatihah.
§ Asy-syifaa (penyembuh)
§ Ar-Ruqyah (bacaan-bacaan)
§ Al-Kaafiyah (yang cukup)
§ Al-Waaqiyah (penjaga)
§ Asasul Quran (Dasar-dasar Al-Quran)
§ As-sab’ul matsaniy (7 ayat yang dibaca berulang-ulang)
Keutamaan surah Al-Fatihah
Ada beberapa hadits yang
menunjukkan keutamaan surah Al-Fatihah, diantaranya :
Ö
Dari Abu Sa’id bin
Al-Mu’alla t bahwasanya pada suatu hari Rasulullah r berkata kepada
saya :”Wahai Abu Sa’id, sesungguhnya aku akan mengajarkan kepadamu surah
yang paling mulia yang terdapat dalam
Al-Quran. Kemudian Rasulullah, kata Al Mu’alla , mengambil tangan saya keluar dari masjid kemudian saya berkata :
Wahai Rasulullah , sesungguhnya engkau tadi berjanji kepada saya mengajarkan
surah paling mulia yang terdapat di dalam Al-Quran . Maka Rasulullah r bersabda
:”Benar, dia adalah الحمد لله رب العلمين hingga akhir ayat. Dia adalah 7 ayat yang
dibaca berulang-ulang dan Al-Qur’anul
Adzhim (Al-Quran yang mulia) yang telah
Allah I berikan kepada-Ku. (Riwayat Imam
Ahmad dan Imam Bukhari).
Ö
Dari Abu Sa’id Al-Khudry t tentang kisah perjalanan
beberapa orang sahabat yang bertemu
dengan seorang wanita yang mengeluhkan bahwa kepala suku mereka disengat kalajengking kemudian wanita tersebut meminta kepada mereka agar meruqyahnya dengan membacakan do’a-do’a supaya ia sembuh. Kemudian salah seorang diantara sahabat membacakan ruqyah dengan membaca surah
Al-Fatihah sehingga Allah I
menyembuhkan
penyakit kepala suku tadi. Kemudian para sahabat tadi diberi hadiah berupa
seekor kambing kemudian salah seorang sahabat tadi menyampaikan hal tersebut kepada Rasulullah r, maka Rasululah r berkata kepadanya :”Siapakah yang
memberitahukan kepadamu bahwa Al-Quran itu bisa dipakai untuk ruqyah,
maka hendaknya kalian membagi kambing
itu dan berikan juga sebagian untuk saya” (Riwayat Imam Bukhari).
Ö
Dari ِِِAbu Hurairah t , Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang
shalat dan tidak membaca didalamnya Ummul Qur’an maka shalatnya tidak sempurna” (Beliau mengulangi perkataan tidak sempurna tiga kali).
Ö Dari Abu Hurairah t, Rasulullah
bersabda : Allah I berfirman :”Sesungguhnya
saya telah membagi shalat itu menjadi 2 bagian,
apabila hamba-Ku berkata الحمدا لله راب العلمين maka
Allah I menjawab : Sesungguhnya
hamba-Ku telah memuji-Ku, apabila hamba-Ku membaca الرحمن الرحيم, maka Allah I mengatakan
:Sesungguhnya hamba-Ku telah menyanjung Aku, apabila seorang hamba membaca
ملك يو م الد ين maka Allah I menjawab :
Sesungguhnya hamba-Ku mengagungkan Aku,
apabila seorang hambaKu membaca إياك نعبد وإيا ك نستعين
maka Allah I berkata :ini
adalah untuk hamba-Ku dan sebagiannya untuk-Ku dan apabila seorang hamba
membaca :
. صراط الذ ين انعمت عليهم غير المغضو ب عليهم ولا الضا لين. إهد نا الصراط المستقيم
maka Allah I
berkata
:”Permintaan ini adalah permintaan/ milik hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang
ia minta .
Kalau kita perhatikan hadits di atas hendaknya
membawa kita kepada tahap kesadaran
bahwa ketika kita melaksanakan shalat kita sedang berdoa kepada Allah I.
Kandungan Al-Quran
Al-Quran mengandung beberapa hal yaitu :
- Pujian kepada Allah I
- Perjanjian antara Allah I dengan hamba-Nya
- Doa dari hamba kepada Allah I
- Al-Fatihah terdiri dari 7 ayat tanpa bacaan basmalah (ini adalah pendapat yang rajih diantara pendapat para ulama). Jadi bacaan غير المغضو ب عليهم ولا الضا لين merupakan ayat yang ketujuh dari surah Al-Fatihah.
- Surah Al-Fatihah wajib dibaca pada setiap rakaat dalam shalat sebagaimana sabda Rasulullah : لا صلا ة لمن لم يقرأ بفا تحة الكتا ب yang artinya “tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul kitaab”.
Makna ayat-ayat yang terdapat dalam Al-Qur’anul adzhim
الحمدا لله راب العلمين
الحمد adalah pujian Allah I kepada diriNya sendiri yang didalamnya mengandung perintah kepada hamba untuk memuji kepada Allah I .
اللهartinya milik Allah I
. الله
adalah nama yang khusus untuk Allah I, yang tidak
dipergunakan kecuali untuk Allah I
semata.
الراب artinya الما لك المتسر ق الخا لق الرا زق.
yang
memiliki, yang mengatur, yang menciptakan dan yang memberi rezeki. الراب
dengan
pemakaian Alif lam tidak dipergunakan kecuali untuk Allah I
semata.
Adapun jika pemakaiannya tanpa Alif lam
maka bisa saja dipakai
kepada selain Allah I misalnya : راب الدا ر
artinya pemilik rumah dan juga sebagaimana disebut dalam surah Yusuf ketika di
dalam penjara, beliau berkata kepada pelayan : أذ كرو ني عند ربك artinya sebutlah saya kepada Tuanmu.
Yang dimaksud رب di
dalam ayat tersebut bukan Allah I .
العلمين
adalah bentuk jamak dari عا لم sedangkan
عا لم
adalah segala sesuatu yang ada kecuali Allah .
الرحمن الرحيم
Adalah dua nama yang merupakan kata bentukan dari الر حمة yang artinya kasih sayang. Adapun الرحمن merupakan kasih sayang Allah I kepada seluruh makhlukNya. . الرحيم merupakan kasih sayang Allah I khusus bagi orang-orang beriman.. Hal ini didukung dengan firman Allah I وكا ن ف المؤ منين رحيما artinya “Dan Allah I sangat sayang kepada orang-orang beriman”. Jadi orang beriman mendapat kasih sayang Allah Isecara khusus di dunia ini demikian pula di akhirat karena mereka beriman dan menjadikan Allah I sebagai Rabb mereka. Mereka beriman dan menjadikan islam sebagai agama mereka dan menjadikan Muhammad sebagai Rasul mereka.
Adapun nama الرحمن tidak dipergunakan kecuali untuk Allah I. Oleh karena itu
di dalam Al-Quran Allah I berfirman : “قل ا دعوا الله أواد عوا الرحمن artinya “Katakanlah wahai Muhammad, berdo’alah kepada Allah I atau berdo’alah
kepada Ar-Rahman. الرحمن menunjuk kepada Allah I. Didalam hadits disebutkan Rasulullah bersabda
:”bahwa nama yang paling dicintai adalah Abdullah dan Abdurrahman. Sedangkan
didalam sejarah الرحمن
tidak pernah dipakai oleh seseorang menjadi namanya kecuali Musailamah
Al-Kadzdzab.
ما لك يو م الد ين
Dalam qira’ah yang lain, yang shahih dari Rasululah r dibaca : ملك يو م الد ين . Hal ini juga
dikuatkan dengan firman Allah I : لمن الملك اليوم لله الوا حد القها ر
artinya “Milik siapakah kerajaan pada hari kiamat. Kerajaan pada hari itu milik
Allah Yang Esa Yang Maha Perkasa”.
يوم الد ين artinya “hari
pembalasan”. Allah I berfirman : يو مئذ يو فيهم الله د ينهم الحق
artinya “pada hari itu Allah akan memenuhi balasan bagi mereka dengan sepenuhnya”. Allah I juga berfirman : ´فمن يعمل مثفال ذرة خيرا يره. ومن يعمل مثقا ل ذرة
شرا يره. Artinya “Barangsiapa melakukan suatu kebaikan
meskipun sebesar biji dzarrah maka ia akan mendapatkan balasannya dan
barangsiapa melakukan suatu kejahatan meskipun sebesar biji dzarrah maka ia
akan mendapatkan balasannya.
يوم الد ين adalah hari yang besar, hari dimana amalan manusia akan
dibalas. Oleh karena itu di dalam surah Lukman kita mendapatkan kisah Lukman berkata kepada anaknya :”Hai
anakku, sesungguhnya jika ada sesuatu perbuatan seberat biji sawi, dan berada
dalam batu atau di langit atau di dalam bumi niscaya Allah akan mendatangkannya
(membalasnya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui” (QS. Luqman
:16). Ayat ini sebuah nasehat Lukman kepada anaknya. Dalam sebuah hadits
disebutkan bahwa pada hari itu manusia dikumpulkan dalam keadaan tidak
berpakaian dan tidak berkhitan sehingga
Aisyah رضي الله عنها bertanya kepada Rasulullah r :”Wahai
Rasulullah r, Apakah pada hari
itu orang-orang tidak saling memandang?”.Maka Rasulullah r berkata :”Wahai Aisyah,
sesungguhnya pada hari itu jauh lebih besar dari apa yang kita bayangkan.
Bahkan dalam sebuah kisah disebutkan bahwa pada hari kiamat nanti Maryam datang kepada putranya Nabi Isa u untuk meminta
satu kebaikan tapi Nabi Isa u tidak bisa
menjawab kecuali berkata “wahai Ibu,
sesungguhnya saya lebih butuh kepada kebaikan itu”. Oleh karena itu Allah Iberfirman : وتقوا يوما ترجعون قيه ال الله ثم توف كل نقس بما
كسبت وهم لا يظلمون
Artinya “Takutlah kalian kepada hari dikembalikannya kalian kepada Allah I kemudian
dicukupkan bagi setiap jiwa apa yang mereka lakukan dan mereka sama sekali
tidak akan didzalimi”. bersambung bagian kedua.
Rekaman proses daurah syar’iyyah ke-9 Wahdah Islamiyah, Sabtu/27 Juli 2002 M
Pemateri : Syaikh Fahad Al ‘Azany
Penerjemah : Ustadz Ilham Jaya, Lc
Diterbitkan oleh Departemen
Diklat Lembaga Muslimah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar